Propellerads

ASI DAN GIZI IBU MENYUSUI


GIZI IBU MENYUSUI


1.  Pengertian Gizi Ibu Menyusui

Pada dasarnya masalah gizi timbul karena perilaku gizi seseorang yang salah, yaitu ketidak seimbangan antara konsumsi makanan dengan kandungan gizinya. Maka seseorang akan menderita gizi kurang sebaliknya jika konsumsi melebihi kucukupan gizinya, maka yang bersangkutan akan menderita gizi lebih. Gizi yang seimbang sangat penting baik bagi ibu hamil atau menyusui dimana membutuhkan banyak gizi untuk kecukupan dirinya sendiri, janin dan juga bayi.

Gizi ibu menyusui adalah makanan yang sehat dan seimbang mengandung karbohidrat, protein, lemak, air dan mineral yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui.
Bagi ibu menyusui, gizi berperan penting dalam produksi ASI. Ibu menyusui dengan asupan nutrisi yang cukup bisa memberikan ASI sebanyak 600 ml di bulan pertama. Sementara itu pada bulan ketiga, jumlah volume tersebut memingkat antara 700 sampai 750 ml. Volume ASI ini dipengaruhi oleh kualitas gizi yang dikonsumsi oleh ibu.

2. Manfaat Makanan Bergizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi diperlukan ibu menyusui untuk :
a. Pemulihan energi setelah persalinan
b. Kesehatan ibu menyusui
c. Menghasilkan ASI yang mencukupi kebutuhan bayi
d. Mempertahankan sirkulasi yang adekuat bagi ibu selama proses pemulihan
e. Menyeimbangkan kebutuhan energi dalam aktivitas ibu dengan peningkatan metabolisme dalam tubuh
f.  Meningkatkan pertahanan tubuh selama proses pemulihan pasca melahirkan
g. Untuk menjaga agar ibu tetap sehat dan produksi ASI cukup.


ASI

1. Pengertian ASI

ASI adalah Air Susu Ibu yang diproduksi oleh Ibu untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan  menjamin tercapainya pengembangan potensi antara lain kecerdasan anak secara optimal.

Hari-hari pertama bayi adalah masa yang sangat rentan. Bayi mungil, butuh bantuan perlindungan. Perlindungan terpenting yang dibutuhkan bayi adalah asupan ASI. bayi yang mendapat ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan mengalami pertumbuhan ekstra pada bagian otak yang mengendalikan kemampuan berbahasa, emosi, dan pemahaman.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.

2. Kandungan Nutrisi Pada ASI

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Agaknya kalimat ini tidak berlebihan, karena kandungan dalam ASI dapat mencukupi gizi si buah hati. Tak heran jika ASI disandangkan sebagai bentuk kasih ibu pada anak.
Makanan bayi ini memiliki tiga stadium, yaitu kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur. Kolostrum diproduksi dari hari ke-1 hingga ke-5 menyusui, ASI peralihan diproduksi dari hari ke-4 hingga ke-10 menyusui, dan ASI matur diproduksi setelah ASI peralihan. Dengan memberikan 750-850ml ASI per hari, para ibu telah memberikan beragam zat gizi, sebagai berikut :

a. Kolostrum
Cairan susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam waktu 24-36 jam setelah melahirkan, cairan kolostrum berwarna kuning dan kental. Kolustrum berfungsi untuk kekebalan tubuh ( imunitas tubuh ), untuk pertumbuhan, dan juga untuk nutrisi bayi yang baru lahir.

b. Protein
Protein dalam ASI terdiri dari casein (yang sulit dicerna) dan whey (yang mudah dicerna). Dibandingkan susu sapi, ASI lebih banyak mengandung whey daripada casein sehingga protein ASI mudah dicerna.

c. Lemak
Lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama. Lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi.

d. Laktosa
Merupakan karbohidrat utama pada ASI, berfungsi sebagai sumber energi, meningkatkan absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.

e. Vitamin A
Vitamin A dalam ASI ada dengan konsentrasi berkisar 200 IU/dl. Berfungsi dalam pertumbuhan visual mata bayi.

f. Zat Besi
Walaupun zat besi yang terkandung di dalam ASI sedikit, bayi yang mengkonsumsi ASI jarang kekurangan zat besi (anemia), hal ini karena zat besi dalam ASI lebih mudah diserap.

g. Taurin
Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter yang berperan penting dalam perkembangan otak bayi.

h. Laktobasilus
Berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme jahat seperti bakteri E-Coli penyebab diare pada bayi.

i. Laktoferin
Bermanfaat menghambat bakteri stafilococus dan jamur kandida.

j. Lisozim
Dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden karies dentis dan maloklusi (kebisasan lidah yang mendorong kedepan akibat menyusu dengan botol dan dot)

3. Manfaat  ASI

Dengan menyusui ASI, para ibu dapat merasakan manfaat-manfaat yang tidak didapatkan dari menyusui anak dengan susu formula, yakni :

a.    Aspek Kesehatan
  • Pemberian ASI dapat mencegah terjadinya perdarahan dan membantu mengembalikan ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
  • Pemberian ASI dapat membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat. Kalori yang dibakar sebesar 200-500 kalori perhari, sama dengan berenang selama beberapa jam atau naik sepeda selama satu jam.
  • Pemberian ASI dapat mencegah kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker rahim.
  • Pemberian ASI dapat mencegah anemia.
  • Pemberian ASI dapat mengurangi angka kejadian osteoporosis dan patah tulang panggul setelah menopause.

b.    Aspek Keluarga Berencana
Menyusui ASI secara eksklusif dapat menunda kesuburan sehingga dapat digunakan sebagai kontrasepsi alamiah yang sering disebut metode amenorea laktasi (MAL).

c.    Aspek Psikologis
Pemberian ASI memberikan dampak psikologis yang baik dengan tumbuhnya ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi.

d.   Aspek Ekonomi
Ibu tidak perlu membeli makanan bayi hingga anak berumur 4 bulan, sehingga menghemat pengeluaran rumah tangga.

KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

1. Komposisi Makanan Bagi Ibu Menyusui

Makanan ibu hamil dan menyusui tidak jauh berbeda dengan makanan biasa yang dikonsumsi setiap hari. Namun dengan jumlah dan komposisi yang berbeda sebagai pendukung kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Adapun komposisi makanan bagi ibu menyusui yaitu

a. Makanan seimbang, seperti kalori, protein, dan karbohidrat harus memenuhi kebutuhan ibu menyusui
b. Jumlahnya lebih banyak dari makanan ibu hamil
c. Kebutuhan air setiap hari lebih banyak dari kebutuhan biasa
d. Makanan tidak mengandung bumbu yang pedas atau terlalu asam
e. Makanan mengandung banyak sayuran hijau untuk meningkatkan produksi ASI dan mengatasi masalah pencernaan.

2.      Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

Secara teoritis, yang dimaksudkan gizi adalah bahan dasar yang merupakan penyusun bahan makanan. Nilai gizi diperoleh setelah makanan yang kita konsumsi dicerna dalam tubuh. Zat gizi sendiri mencakup lima unsur antara lain protein, karbohidrat, mineral, lemak dan juga vitamin. Gizi ini memiliki manfaat sebagai penyokong energi, pertumbuhan badan serta pemeliharaan kesehatan. Bagi ibu menyusui, gizi juga berperan dalam produksi ASI.

Kualitas dan volume ASI banyak bergantung pada asupan nutrisi sang ibu. Maka itu, pemahaman membatasi makanan setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan adalah salah. Justru setelah melahirkan, nutrisi untuk ibu menyusui harus diperhatikan lebih sebab akan berpengaruh dignifikan pada perkembangan bayi yang baru saja dilahirkan. Berikut adalah gizi dari makanan yang dibutuhkan oleh ibu menyusui :

a.       Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting untuk pembentukan energi. Kalori diperoleh dari nasi, singkong, jagung, roti, kentang, gandum dll.

b.      Protein dan Kalsium
Kebutuhan protein sehari-hari adalah 1 gram per kg berat badan. Protein diperoleh dari daging, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan. Bagi ibu menyusui dianjurkan untuk memperbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi.

c.       Sayuran dan buah buahan
Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen vitamin A, C, B1, B2, B12 dan asam folat sangat diperlukan pada masa menyusui. Pastikan  ibu menyusui tercukupi kebutuhan zat besi agar ibu tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Dalam 100 gr daun katuk terdapat sekitar 2,7 mg zat besi dan 204 mg kalsium.

d.      Cairan
Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum oleh ibu dipakai tubuh untuk memproduksi ASI. Minum 6-8 gelas setiap hari, lebih bagus jika ditambah sebanyak 4-5 gelas per hari. Selain air putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan.

3. Dampak Apabila Ibu Kurang Gizi

Keadaan kurang gizi pada ibu hamil maupun menyusui tidak hanya merugikan bagi ibu hamil dan menyusui, tetapi juga tidak baik bagi janin ataupun bayi. Berikut dampak apabila ibu kurang gizi antara lain :

a.       Produksi ASI menurun
b.      Gizi yang didapat bayi tidak optimal
c.       Kadar lemak dan vitamin dalam ASI cenderung kurang
d.      Keadaan umum dan kesehatan bayi kurang.

4. Bahan Makanan Yang Dapat Merangsang ASI

Allah SWT menciptakan tanaman dan tumbuhan dengan berbagai manfaat. Dimana diantara sekian banyak ciptaannya adalah tumbuhan-tumbuhan yang sangat berguna bagi manusia.
Beberapa jenis makanan yang dapat merangsang ASI, antara lain :

a.       Bayam
b.      Kedelai
c.       Daun singkong
d.      Pepaya dan daun pepaya
e.       Daun katuk
f.       Mangga
g.      Jeruk
h.      Kacang tanah
i.        Pisang
j.        Kacang merah
k.      Jambu air
l.        Kacang hijau

IBU MENYUSUI

1.      Hal – Hal Yang Harus Dihindari Oleh Ibu Menyusui

a.       Makan yang terlalu pedas
b.      Makanan yang terlalu asam
c.       Makanan yang banyak mengandung MSG dan bahan pengawet
d.      Jangan minum kopi terlalu berlebihan, karena dapat merangsang ginjal bekerja lebih kuat yang menyebabkan sering buang air kecil padahal selama menyusui memerlukan banyak cairan.
e.       Merokok, selain akibat pasif dari efek rokok yang dihisap paru-paru ibu, nikotin yang ada dalam tembakau mengalir melalui ASI ke tubuh bayi, akibatnya bayi ikut terkena racun nikotin.
f.       Makanan yang menyebabkan alergi bagi ibu dan bayinya.

2.      Permasalahan Dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya

Sulit mencari posisi yang tepat, payudara membengkak, dan rasa sakit, adalah beberapa alasan ibu untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya. Namun tidak bisa menjadi alasan bagi ibu untuk tidak menyusui anaknya. Berikut beberapa permasalahan dan cara mengatasinya.

a.       Puting susu datar atau terbenam
          Pijat dengan ibu jari dan telunjuk pada puting susu menuju ke arah yang berlawanan

b.      Puting susu dan payudara bengkak
1.      Bayi disusui sampai persediaan ASI di payudara kosong
2.      Gunakan pakaian dalam yang dapat menopang dengan nyaman
3.      Kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak
4.      ASI dapat diperah dan disimpan di lemari es.

c.       Puting susu lecet
1.      Kalau lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui
2.      Puting susu diolesi ASI dan biarkan mengering
3.      Menggunakan pakaian dalam yang tidak terlalu ketat
4.   Apabila nyeri hebat, atau luka makin berat, puting susu yang sakit di istirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi
5.      Selama puting susu yang bersangkutan di istirahatkan, ASI dikeluarkan oleh ibu dengan tangan atau alat pompa ASI.
Previous
Next Post »