Propellerads

CAMPAK, MASALAH SERIUS YANG MASIH DIANGGAP TIDAK SERIUS


Di negara berkembang, campak menjadi penyebab kesakitan dan kematian pada anak-anak dan insiden tertinggi terjadi pada anak-anak usia 1-2 tahun. Populasi yang beresiko terkena campak adalah anak anak usia < 15 tahun. Campak atau yang dimasyarakat dikenal dengan istilah tampek, masih sering muncul di masyarakat. Dilihat dari segi epidemiologi, campak merupakan penyakit yang dapat menimbulkan KLB (kejadian luar biasa) karena sangat infeksius. Campak masuk dalam kategori air borne disease atau penularan lewat udara.



Campak atau dikenal juga dengan nama measless, morbili, dan rubeola merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus morbili atau rubeola dari family Paramyxoviridae yang terdapat di dalam darah dan sekret nasofaring penderita. Penularan campak melalui droplet atau percikan ludah / batuk penderita. Gejala timbul setelah 10 – 20 hari setelah anak kontak dengan penderita. Campak menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam.

Patofisiologis campak mulai dari tiga hari setelah kontak dengan penderita campak, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia edua setelah 5 – 7 hari dari infeksi awal. Adanya giant cells dan proses peradangan merupakan dasar patologik ruam dan infiltrate peribronchial paru. Juga terdapat udema, penyumbatan dan perdarahan yang tersebar pada otak. Kolinisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata merah ( 3 C : coryza, cough and conjunctivitis ) dan demam yang makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak awal kontak dengan penderita campak, mulai timbul ruam makulopapuler warna kemerahan. Virus dapat berbiak juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala klinik encephalitis. Setelah masa konvelesen pada turun dan hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada awalnya terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit.

Penyebab campak adalah virus, maka campak disebut self-limiting disease (dapat sembuh sendiri) karena itu kesembuhan sangat tergantung pada daya tahan tubuh penderitanya. Pengobatan hanya bersifat suportif berupa :
1. Istirahat, sebaiknya pasien ditempatkan pada ruangan hangat dan lembab serta hindari paparan sinar yang kuat. Biasanya anak anda akan dirawat dalam ruang isolasi untuk mencegah penyebaran penyakit hingga empat hari setelah bercak muncul, setelah itu anak dapat beraktivitas biasa.
2. Jaga tubuh anak agar tetap bersih sehingga dia tetap merasa nyaman. Boleh saja anak dimandikan atau dilap seluruh tubuhnya. Pendapat yang mengatakan kalau anak campak tidak boleh dimandikan adalah keliru karena bila tubuhnya kotor dan berkeringat akan menimbulkan rasa lengket dan gatal luar biasa. Dorongan menggaruk kulit yang gatal bisa menimbulkan infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah. Gunakan sabun bayi yang tak terlalu merangsang kulit dan gosoklah kulitnya perlahan. Sehabis mandi, keringkan dan taburi dengan bedak salycyl talc.
3. Obat penurun panas.
4. Asupan cairan yang cukup.
5. Vitamin A (100.000IU untuk usia 6 bulan- 1 tahun, dan 200.000IU untuk usia > 1 tahun).
Vitamin A diberikan bila usia anak 6 bulan sampai 2 tahun saat terkena campak, atau anak dengan daya tahan tubuh rendah atau memiliki penyakit yang menghalangi penyerapan vitamin A.

Campak adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Hampir 95% anak yang mendapat vaksin tidak akan terkena campak, jadi kecil kemungkinan terkena lagi. di Indonesia, setiap anak wajib untuk imunisasi campak saat anak berusia 9 bulan.Tetapi kadar kekebalan tubuh terhadap virus campak semakin menurun seiring bertambahnya usia, karena itu vaksin diulang lagi saat dewasa. Bila tidak diulang maka kemungkinan terkena lagi akan ada. Sehingga dilaksanakan program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) yang dilaksanakan setiap tahun untuk memberikan proteksi ulang terhadap campak kepada anak usia 7 tahun.
Previous
Next Post »