Propellerads

MERS COV Part 2

Virologi

  • MERS-CoV adalah anggota baru dari kelompok beta Coronavirus, Betacoronavirus, lineage C.
  • MERS-CoV berbeda dengan virus korona yang menyebabkan penyakit lain SARS dan common cold, jadi ini suatu varian virus baru di dunia
  • Virus korona penyebab Mers CoV menginfeksi hanya 20% epitel sel pernapasan sehingga dibutuhkan virus dalam jumlah besar yang diinhalasi untuk menyebabkan infeksi
  • Dr. Anthony Fauci , Kepala National Institute of Health Amerika Serikat di Bethesda, Maryland, menyatakan bahwa ada potensi kemungkinan virus bermutasi menjadi penularan antar manusia

Apakah MERS CoV Zoonosis?

  • Virus korona penyebab MERS CoV lebih erat hubungannya dengan kelelawar (coronaviruses HKU4 and HKU5 lineage 2C) daripada dengan SARS-CoV (lineage 2B) (2, 9), bahkan lebih dari 90% sekuensing menunjukkan kekerabatannya oleh karena itu dipertimbangkan sebagai species yang sama oleh the International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV).
  • Egyptian tomb bat. 2c betacoronaviruses juga terdeteksi pada Nycteris bats di Ghana dan Pipistrellus bats di Eropa .
  • Virus korona yang ditemukan pada Unta, (dromedary camel) 99.9% mirip dengan genom pada manusia clade B MERS-CoV. 

Unta

  • Penelitian baru pada unta menunjukkan bahwa unta dewasa‎ sudah punya antibodi terhadap MERS CoV, angkanya bisa mencapai lebih dari 70%.
  • Unta anak2 punya virus yang aktif, penelitian menunjukkan sampai 35% pada swab hidung unta muda
  • Belum dapat membuktikan bahwa ada penularan dari unta ke manusia secara jelas, karena hubungan langsung kausal belum ditemukan
  • Data ini bisa membuat kita lebih ber-hati2 dan waspada dalam kaitannya dengan unta
  • Virus di Unta dan Manusia, tapi tidak ada kasus yang berhubungan
  • Hanya sekitar 49 kasus yang mempunyai informasi kontak dengan hewan, termasuk mempunyai atau mengunjungi peternakan unta, ayam, bebek, kambing, domba, dan barang lainnya.

Gambaran Klinis

  • ILI (influenza like illness)
  • Seperti severe acute respiratoryinfection/SARI
  • Pneumonia
  • Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS),  dapat disertai gagal ginjal, perikarditis dan Disseminated Intravascular Coagulation (DIC).
  • Pada  pasien immunocompromise dapat ditemukan gejala  awal demam dan diare

Hubungan Epidemiologis Langsung


Apabila dalam waktu 14 hari sebelum timbul sakit :
  • Melakukan kontak fisik erat, yaitu seseorang yang kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap dengan radius 1 meter) dengan kasus probable atau konfirmasi ketika kasus sedang sakit.
  • Termasuk kontak erat antara lain :
    • Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus
    • Orang yang merawat atau menunggu kasus di ruangan
    • Orang yang tinggal serumah dengan kasus
    • Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan kasus
    • Bekerja bersama dalam jarak dekat atau didalam satu ruangan
    • Bepergian bersama dengan segala jenis alat angkut / kendaraan

Pencegahan dan pengendalian penyakit

  • Pencegahan transmisi droplet.
  • Pencegahan standar pada setiap pasien yang diketahui atau dicurigai memiliki infeksi pernafasan akut, termasuk pasien dengan dicurigai, probable  atau terkonfirmasi MERS-CoV
  • Dimulai dari triase pada pasien dengan gejala infeksi pernapasan akut yang disertai demam
  • Pengaturan ruangan dan pemisahan tempat tidur minimal 1 meter
  • Pastikan triase dan ruang tunggu berventilasi cukup
  • Terapkan etika batuk.
  • Pencegahan airborne digunakan untuk prosedur yang menimbulkan penularan aerosol (intubasi trakea, pemasangan ventilasi non-invasif, tracheostomi dan bantuan ventilasi dengan ambu bag sebelum intubasi) 

Kewaspadaan Standar

  • Kebersihan tangan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk menghindari kontak langsung dengan darah pasien, cairan tubuh, sekret (termasuk sekret pernapasan) dan kulit lecet atau luka.
  • Kontak dekat dengan pasien yang mengalami gejala pernapasan (misalnya batuk atau bersin) pada saat memberikan pelayanan, gunakan pelindung mata karena semprotan sekresi dapat mengenai mata.
  • Pencegahan jarum suntik atau cedera benda tajam,
  • Pengelolaan limbah yang aman; pembersihan dan disinfeksi peralatan serta pembersihan lingkungan.

Pengobatan

  • Belum ada vaksin yang tersedia
  • General supportive care
  • Intensive care
  • Pencegahan sepsis
  • Pengobatan yang bersifat spesifik belum ada.
  • Universal Precaution

Previous
Next Post »