Obesitas pada anak anak |
Obesitas menjadi salah satu beban terberat di bidang kesehatan di seluruh negara di dunia. Hampir sebagian besar negara maju dan negara berkembang memiliki masalah kesehatan obesitas. Dan sampai sekarang tidak ada satu pun negara yang sukses mengatasi masalah itu.
Jurnal medis Lancet merilis daftar negara-negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia dan Indonesia berada di peringkat 10. Jumlah orang di dunia yang dikategorikan kelebihan berat badan telah melampaui 2,1 miliar, atau naik 875 juta dari 1980, menurut Lancet.
AS, Cina dan Rusia memiliki tingkat obesitas tertinggi dan Inggris merupakan negara dengan angka obesitas tertinggi di Eropa Barat, menurut studi yang melibatkan 188 negara itu.
Apa itu kelebihan berat badan dan obesitas?
Kegemukan dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
Apa penyebab obesitas?
Secara sederhana penyebab obesitas adalah asupan yang kita makan lebih besar daripada yang dibutuhkan. Dimana disertai dengan pola makan dan pola hidup yang salah.
- Faktor Genetik
Obesitas cenderung terjadi dalam keluarga, atau secara keturunan. Jika salah satu orang tua memiliki berat badan berlebihan, maka sang anak juga memiliki resiko besar mengalami hal serupa. Memang tidak pasti, namun kecenderungan tersebut ada dan sering tampak dalam kehidupan dan lingkungan kita sehari-hari. Sebuah penelitian mengatakan bahwa jika ibu biologis mengalami obesitas, maka keturunannya memiliki peluang 75% mengalami obesitas juga.
- Faktor Usia
Semakin tua, kemampuan tubuh seseorang untuk memetabolisme makanan akan melambat, sehingga tubuh tidak membutuhkan terlalu banyak kalori untuk mengontrol berat badannya.
Faktor Gender
Wanita cenderung mudah mengalami obesitas dibandingkan pria. Hal tersebut disebabkan karena pria memiliki tingkat metabolisme lebih tinggi daripada wanita, bahkan ketika beristirahat/tidur. Itu artinya pria membutuhkan lebih banyak kalori untuk tubuhnya. Sebagai tambahan, ketika wanita memasuki masa menopause tingkat metabolismenya semakin menurun. Karena itu cukup banyak wanita yang menjadi lebih gemuk setelah menopause.
- Faktor Lingkungan
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga memegang pengaruh besar terhadap obesitas. Faktor lingkungan meliputi pola hidup atau kebiasaan sehari-hari, seperti apa yang dia konsumsi atau seberapa aktif seseorang setiap harinya.
- Aktivitas Fisik
Seseorang yang aktif secara fisik membutuhkan lebih banyak kalori daripada orang yang kurang aktif. Orang yang setiap harinya selalu aktif secara fisik akan membakar lebih banyak kalori, dan bahkan akan menggunakan lemak tubuh sebagai energi jika kalori dalam tubuhnya tidak mencukupi.
- Obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat-obatan juga bisa menyebabkan berat badan meningkat secara berlebihan, seperti steroid dan beberapa jenis obat antidepresan.
Apakah kita obesitas?
Cara untuk mengetahui kita obesitas atau tidak salah satunya adalah dengan menghitung IMT (indeks masa tubuh) kita. Body Mass Index (BMI) / IMT adalah indeks sederhana dari berat badan-untuk-height yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. Hal ini didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi dalam meter (kg / m2).
Definisi WHO adalah:
BMI lebih besar dari atau sama dengan 25 adalah kelebihan berat badan
BMI lebih besar dari atau sama dengan 30 adalah obesitas.
Contoh menghitung IMT
Opong dengan tinggi badan 159 cm, mempunyai berat badan 70 kg. Maka IMT Opong adalah :
70 70
-------------------- = -------- = 27,7
(1,59 X 1,59) m 2,53
Berarti status gizi Opong adalah gemuk (Obesitas), dan Opong dianjurkan menurunkan berat badannya sampai menjadi 47- 63 kg agar mencapai berat badan normal (dengan IMT 18,5 – 25,0).
Penyakit penyerta obesitas.
Obesitas hanyalah hulu dari serangkaian penyakit degeneratif penyerta. Beberapa penyakit penyerta yang sering ada pada penderita obesitas antara lain :
- tekanan darah tinggi (hipertensi)
- diabetes tipe 2
- kolesterol tinggi
- penyakit jantung
- stroke
- gangguan pernapasan
- masalah tidur, misalnya ngorok atau sleep apnea
- dan lain sebagainya
Bagaimana mencegah obesitas?
Satu kata yang bisa membuat kita sadar. OBESITAS DAPAT DICEGAH. Berikut beberapa tips untuk mencegah obesitas.
- Berhentilah makan sebelum merasa kenyang. Pernah mendengar kalimat tersebut? Ternyata ini adalah salah satu rumus penting untuk mencegah obesitas.
- Camilan? Boleh saja. Buah dan sayuran adalah pilihan terbaik untuk Anda.
- Lagi-lagi olahraga. Berolahraga selama 30 menit per hari maksimal 5 kali seminggu akan menjaga sistem metabolisme tubuh Anda.
- Gorengan? Lupakan saja, bung! Anda hanya akan berurusan dengan masalah. Lebih baik ganti dengan rebusan, kukusan atau panggang.
- Anda sering ngemil karena stres? Kalau begitu, waktunya bersenang-senang. Saat stres mulai menampakkan diri, atur waktu untuk hangout dengan sahabat-sahabat Anda. Kegembiraan yang Anda rasakan saat berkumpul dengan para sahabat akan membantu Anda. Penelitian menunjukkan bahwa suasana hati yang senang dapat membantu menekan kadar stres.
- TV dan makanan. Kebiasaan makan atau ngemil sambil menonton televisi merupakan salah satu penyebab menumpuknya lemak. Coba bawa hanya buah ke depan TV Anda.
- Jalan kaki. Tak ada salahnya jalan kaki ke tempat-tempat yang tak terlalu jauh. Ini akan membantu proses pembakaran lemak di dalam tubuh sehingga tidak sempat menumpuk. Para peneliti di Amerika menemukan bahwa negara bagian dengan penduduk yang suka berjalan kaki memiliki persentase penduduk dewasa yang terkena obesitas dalam jumalh yang sangat rendah.
- Pilah-pilih minuman. Wine dalam jumlah tertentu –1 gelas– memang baik. Tapi tak semua minuman beralkohol itu memiliki manfaat bagi tubuh. Apalagi jika dalam jumlah berlebih. Saat masuk ke dalam tubuh, alkohol akan diubah menjadi trigliserin dan tersimpan di perut.
- Saat makan malam, hindari makanan yang berat dan dalam jumlah banyak. Ketika tidur Anda tak akan memerlukan banyak energi. Akibatnya, energi diubah menjadi lemak.
- Makanan manis. Sebaiknya hindari saja yang satu ini!!!
ConversionConversion EmoticonEmoticon